#CelotehanBabab : Kaleidoskop Babab 2010

Salam Babab,

Celotehan Babab
kali ini pengen share aja kaleidoskop gua selama 2010 ini,
ceritanya sih gak mau kalah sama berita-berita di TV yang suka
bikin berita kaledioskop di penghujung tahun πŸ™‚

Sebenarnya apa sih arti Kaleidoskop itu? Kalo menurut
kamus bahasa Indonesia sih artinya aneka peristiwa yang telah
terjadi dan disajikan secara singkat. (sumber :
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php)

So, celotehan Babab kali ini akan menyajikan kaleidoskop
Babab selama 2010 ini alias narcis dulu ah πŸ™‚

1. Januari 2010

Inilah tahun kedua gua bersama keluarga berada di Surabaya
setidaknya untuk anak isteriku yang dengan sukarela mau ikut Gua
tinggal di Surabaya karena Gua ditugaskan disana oleh perusahaan
tempat Gua bekerja.

Karena ditahun sebelumnya banyak pengeluaran
yang tidak terduga karena anak istri masih sering pulang ke Bogor
(rumah mertua), maka Gua dan istri membuat beberapa rencana ditahun
2010 yang salah satunya adalah mengurangi pulang ke Bogor yang
akhirnya kami tentukan hanya pulang ke Bogor atau ke Bandung (rumah
orang tua Gua) hanya 2 kali aja yaitu saat nikahnya adik Gua yang
berdekatan dengan nikahnya tante Gua di bulan Mei dan sekali lagi
saat Idul Fitri alias Lebaran. Kami juga berencana ingin program
anak kedua dan akhirnya memutuskan untuk berencana program
honeymoon kedua πŸ™‚

Diawal tahun inilah kami
berencana sematang mungkin untuk menjalankan kehidupan di tahun
2010, atau mungkin banyak orang bilang sebagai resolusi 2010 πŸ™‚

Untuk urusan pekerjaan juga demikian, Gua
berusaha untuk bisa beradaptasi dengan kondisi di perusahaan tempat
Gua bekerja yang pada akhir 2009 baru saja terjadi pergantian
pimpinan sehingga banyak perubahan yang harus coba diadaptasikan
dalam pekerjaan Gua dan hasilnya Gua coba buat rencana kerja untuk
2010.

2. Februari 2010

Sebulan itu waktu yang sangat singkat, sehingga dibulan
inilah kami memulai menjalankan segala rencana yang sudah kami
rancang πŸ™‚ salah satunya adalah program buat anak kedua πŸ™‚

Program anak kedua ini sebenarnya dirancang
untuk dibulan Juni sekalian program honeymoon kedua dengan harapan
program tersebut jalan dan anak kedua kami bisa lahir dibulan Maret
biar sama kaya Babab nya πŸ™‚ soalnya anak pertama Gua (Ghania
Diandra Respati) lahir dibulan Mei bulan yang sama dengan bulan
kelahiran istri Gua (Ibu Milup alias Ibu Ira) ceritanya sih biar
ada temen aja nih pas ulang tahun πŸ™‚

Karena
banyak cerita dari beberapa rekan dan juga beberapa info dari milis
yang bilang sering terjadi kesulitan untuk anak kedua, kami
putuskan dibulan ini program anak kedua dijalankan (lepas alat
kontrasepsi. Red) karena takutnya gak bisa langsung jadi πŸ™‚

Disisi pekerjaan Gua juga kudu beradaptasi
karena yang sebelumnya Gua bekerja sendiri (ga ada manager)
sekarang jadi ada manager yang membuat segala perencanaan kerjaan
Gua sedikit berubah karena pastinya manager baru punya beberapa
program yang harus juga dijalankan, tapi itu bukan kendala yang
berarti namanya juga kerja buat perusahaan orang lain bukan kerja
di perusahaan sendiri πŸ™‚

3. Maret
2010

Alhamdulillah bulan ini mungkin bisa
dikatakan bulan yang paling mengesankan buat Gua di tahun 2010,
selain dibulan ini Gua berulangtahun yang ke-29 (wow i’m getting
order) Gua banyak mendapatkan hal-hal yang sangat membahagiakan
buat Gua.

Dihari ulang tahun Gua, kakak dan
adik Gua beserta keluarga nya datang ke Surabaya, mereka habis
liburan dari Bali dan sebelum pulang ke Bandung menyempatkan
singgah di Surabaya untuk merayakan ulang tahun Gua, ini sangat
berkesan sekali secara di Surabaya gak ada keluarga jadi ini sangat
berarti banget buat Gua.

Gua memutuskan untuk
cuti dan ngajakin keluarga Gua untuk liburan ke Malang seharian,
walaupun cuman seharian senang rasanya bisa ngajak jalan2 mereka
mulai dari pagi hingga malam tanpa ada rasa lelah sedikitpun.

Kado yang paling mengesankan lagi adalah saat
Ibu Milup ngasih tau kalo ngerasa ada yang kurang enak dibadannya
alias ngerasa hamil, Alhamdulillah emang beneran hamil anak kedua
πŸ™‚ antara senang bercampur sedih gak jadi honeymoon lagi nih πŸ™‚
tapi yah itulah kehidupan dimana kita hanya bisa berencana dan
Allah lah yang menentukan dan bagaimanapun kita harus bisa
mensyukuri apa yang telah diberikan Allah kepada kita.

4. April 2010

Karena Ibu Milup hamil
lagi, maka seluruh rencana yang sudah disusun diawal tahun terpaksa
sedikit direvisi πŸ™‚ yang berarti untuk jadual pulang juga berubah
ditambah Ibu Milup pengen melahirkan di Bogor deket sama orang tua
nya.

Masuk bulan April pekerjaan Gua semakin
bertambah banyak apalagi Gua lagi harus bolak-balik ke Jateng
(Semarang dan Jogja) karena salah satu yang emang cuma satu-satunya
PIC disana mutasi promosi ke Jakarta dan terpaksalah Gua kudu bisa
mengcover juga kesana. Buat Gua sih dinikmati saja toh lumayan juga
dapet tambahan uang perjalanan dinas πŸ™‚

5. Mei
2010

Bulan ini bisa dibilang banyak banget
acaranya dari mulai Ghania ulang tahun yang ke-3 tanggal 8 Mei, Ibu
Milup ulang tahun tanggal 17 Mei, dan adik Gua (Bung Taufan)
menikah tanggal 28 Mei.

Karena adik Gua mau
nikah, maka Ibu Milup dan Ghania rencana pulang duluan seminggu
sebelumnya ke Bandung dan Gua baru nyusul pas tanggal 27 karena
harus jadi koordinator acara perayaan HUT kantor Gua tanggal 26
Mei.

Disisi pekerjaan karena kesulitan mencari
pengganti PIC di Jateng maka Gua sempat diminta oleh GM Jateng
untuk mutasi ke Jateng menggantikan PIC sebelumnya yang promosi ke
Jakarta, saat itu dengan berat hati Gua sedikit menolak dengan
alasan masih banyak PR (program tertunda) yang belum selesai.
Beberapa saat kemudian GM Jateng kembali menanyakan apakah bersedia
untuk pindah dan Gua pun masih mempertimbangkan dengan alasan yang
sama, ditambah manager Gua pun sempat bilang ada kemungkinan untuk
Gua mutasi ke Jateng.

Mumpung ada kesempatan
hal-hal seperti ini selalu Gua ceritakan ke Ibu Milup untuk
berdiskusi dan meminta pendapat dari dia, namanya berumahtangga yah
apapun harus coba didiskusikan.

6. Juni
2010

Karena tante nya Ibu Milup mau menikah di
Bandung, jadinya Ibu Milup masih di Bogor karena mau bantuin
tantenya persiapan nikahnya. Hmmmm cukup lama juga Gua terpaksa
jadi bulok alias bujang lokal di Surabaya.

Walaupun Ibu Milup merasa keberatan untuk Gua menerima
mutasi ke Jateng, atas pertimbangan berbagai hal akhirnya Gua
bilang ke Ibu Milup kalo Gua memutuskan siap untuk pindah ke Jateng
dan Alhamdulillah dia mau mengerti dan dia cuma berkata “sok Bab,
apapun keputusannya Aku dan Ghania Insya Allah ikut aja dan siap
kalo seandainya Babab memang harus pindah ke Semarang”
Wow perkataan yang sangat bijak dari Ibu Milup ini yang membuat Gua
selalu bisa kuat memacu diri untuk bekerja keras. Saat itu dia cuma
minta untuk tinggal seminggu lagi di Bogor karena pengen ngarenghap
(istirahat) dulu di Bogor.

Besoknya Gua balik
ke Surabaya dan pas Gua di kantor tiba-tiba dipanggil sama manager
Gua dan saat itu dia menyerahkan surat penugasan sementara dari VP
yang menyatakan Gua kudu bekerja sementara di Semarang mulai 14
Juni hingga 14 Desember 2010. Wooow it’s a big surprise dan buat
Gua berat banget, karena kok yah cepet banget dan sedikit kecewa
karena cuma penugasan sementara yang berarti Gua gak dapet uang
mutasi sedangkan Gua harus berada di Semarang tapi keluarga Gua di
Surabaya dan manager Gua juga cuma bisa kasih informasi keputusan
ini mempercepat sambil menunggu SK (surat keputusan) yang asli jadi
tapi bisa juga berubah sesuai kebutuhan.

Gua
cuma bisa mengucapkan “Masya Allah” didalam hati dan berusaha
berpikir cepat apa yang harus Gua lakukan selanjutnya. Gua langsung
telpon Ibu Milup dan mengabarkan berita ini dan Gua bilang kalo dia
dan Ghania gak usah pulang dulu ke Surabaya karena kasian juga kalo
di Surabaya ga ada siapa-siapa sedangkan Gua ada di Semarang.
Walaupun Gua tahu dia kaget karena kok cepat sekali keputusannya,
sekali lagi Ibu Milup selalu memberikan kata-kata bijak seorang
istri yang bisa menenangkan hati Gua, dia cuma bilang “ya udah Bab,
mau gimana lagi Allah pasti tahu jalan terbaik buat kita dan yakin
pasti nanti ada hikmah nya dibalik semua ini. Babab gak apa-apa
sendirian dulu?”. Dalam hati Gua cuma bisa berkata “Masya Allah
Gusti, Alhamdulillah Gua dah dikasih istri yang penuh pengertian
dan bisa bijak serta sangat mendukung Gua”.

Akhirnya tepat tanggal 13 Juni Gua mendarat di Semarang
dan tanggal 14 nya langsung keliling Jateng bersama para GM (saat
itu ada pergantian GM Jateng) sekalian mengetahui wilayah kerja
Gua.

7. Juli 2010

Bulan ini
Gua mulai beradaptasi lagi dengan pekerjaan baru dan lokasi kerja
baru, sebenarnya pekerjaannya masih sama dengan di Surabaya hanya
saja lokasi yang berbeda. Walaupun pekerjaan sama tapi tetap harus
beradaptasi dan memulainya dari awal lagi dan sekarang harus
dilakukan sendiri karena ga ada partner kerja seperti sebelumnya di
Surabaya.

Alhamdulillah tidak perlu waktu lama
untuk beradaptasi dan Gua terus fokus sama pekerjaan Gua, yang
paling berat justru masalah keluarga karena berarti Gua kudu punya
waktu setidaknya 2 minggu sekali pulang ke Bogor nengokin anak
istri secara istri juga lagi hamil pasti lagi pengen dimanja sama
suaminya :-), Gua juga kudu bagi waktu bisa balik ke Surabaya
karena harus beresin rumah disana.

Yang tadinya
mau menghemat keuangan keluarga malah jadi perlu extra pengeluaran
deh jadinya 😦 hiks tapi gapapa seperti yang dibilang sama Ibu
Milup, segala sesuatu pasti ada hikmahnya πŸ™‚

Hal yang paling membuat bingung dan bikin pusing 7
keliling adalah rumah Gua di Surabaya bakal habis masa kontraknya
bulan Oktober tapi Gua masih belum dapat informasi apakah Gua bakal
resmi pindah ke Semarang atau balik lagi ke Surabaya 😦

8. Agustus 2010

Dengan modal keyakinan
pasti tetap akan di Semarang, Ibu Milup (walaupun sedang hamil)
sempat datang ke Semarang untuk cari-cari rumah di Semarang dan
lanjut ke Surabaya untuk beresin barang-barangnya dia dan Ghania.

Alhamdulillah akhir Agustus, Gua menerima SK
mutasi ke Semarang yang sesungguhnya dan berarti Gua harus segera
cari rumah di Semarang dan memindkan semua peralatan rumah tangga
dari Surabaya ke Semarang dan Allah pun memberikan kemudahan buat
Gua dapet rumah di Semarang.

9. September
2010

Sudah hampir empat bulan Gua harus berpisah
dengan Ibu Milup dan Ghania, ini sesuatu yang sangat memberatkan
buat Gua yang sudah biasa selalu pulang dari kantor ada Ghania yang
ngajak maen dan cerita apa yang dia lakukan seharian, ada Ibu Milup
yang selalu menyiapkan Gua makan malam sederhana tapi penuh
kenikmatan, hmmmm kangen banget rasanya bisa berkumpul kembali
bersama keluarga.

Bagi sebagian orang mungkin
tahan harus berjauhan dengan keluarganya tapi buat Gua berat banget
dan gua harus berusaha tahan dan mencari kesibukan lain untuk
menghilangkan rasa kangen sama Ibu Milup dan Ghania.

Cuti Lebaran Gua coba manfaatkan dengan maksimal untuk
bisa bersama Ibu Milup dan Ghania, walaupun terasa cepat tapi
Alhamdulillah masih bisa anter Ibu Milup ke dokter yang biasanya
harus ke Dokter sendiri, masih bisa ngajakin Ghania maen ke
Timezone karena dia tahu kalo ke Timezone cuma boleh sama Babab
nya.

10. Oktober 2010

Bulan
ini memasuki kehamilan Ibu Milup bulan ke-7 dan dia sudah mulai
merasakan pegal-pegal dibadannya, setiap malem saat telepon
seringkali dia mengeluhkan dan pengen dipijitin Babab nya atau lagi
pengen makan sesuatu (ngidam) tapi gak ada yang nganterin dan Gua
cuma bisa bilang “sabar yah Bu, nanti kalo Babab pulang dipijitin
yah badannya dan Babab anterin mau makan apa aja dan mau kemana
aja”.

Sedih rasanya saat Ibu Milup cerita kalo
dia baru dari dokter dan belanja kebutuhan persiapan anak kedua
sendirian nyetirnya dan pulangnya langsung pegel-pegel badannya
atau saat telepon Ghania dan dia cuma bilang satu kalimat tapi
penuh makna “Babab kapan pulang? Kok lama amat sih di Semarang nya,
aku kan pengen jalan-jalan sama Babab ke mall” 😦

Demi menghemat keuangan Gua coba pulang tiap minggu pake
Bis malam karena jarangnya penerbangan Semarang – Jakarta yang
membuat tiket pesawat mahal banget, jadi pake bis malam aja yang
hemat dan balik ke Semarang nya baru pake pesawat deh yang kalo
berangkat dari Bogor kudu jam 3 subuh dianter sama Ibu Milup.
Terkadang gak tega juga harus Ibu Milup yang anter apalagi dia lagi
hamil besar, tapi dia selalu maksain nganter dengan alasan biar
bisa lebih lama sama Babab nya, Alhamdulillah kandungannya selalu
sehat walaupun sering nyetir sendirian.

11.
November 2010

Akibat meletusnya Gunung Merapi di
Jogja, membuat Gua harus standby disana selama kurang lebih 10 hari
dalam rangka program kepedulian sosial perusahaan dan ini membuat
Gua kudu bisa menahan untuk tidak pulang dulu ke Bogor, ditambah
saat yang bersamaan terjadi juga banjir bandang di Semarang dan
semakin fokus lah Gua sama pekerjaan.

Menjelang
akhir tahun, karena Ibu Milup akan melahirkan secara cesar tanggal
17 Desember, Gua berusaha fokus di kerjaan biar saat Ibu Milup akan
melahirkan semua pekerjaan dah beres dan Gua bisa cuti dengan
tenang πŸ™‚

12. Desember 2010

Alhamdulillah walaupun banyak sekali kegiatan di kantor
tapi semuanya dapat berjalan sesuai rencana dan tanggal 16 Desember
Gua bisa pulang ke Bogor untuk menemani Ibu Milup menjalani proses
melahirkan anak kedua.

Karena berjauhan hingga
menjelang kelahiran anak kedua, kami belum memutuskan akan nama
untuk anak kedua terlebih masih ragu anaknya nanti lahir cewek atau
cowok walaupun dokter sudah mengatakan anaknya bakal cewek lagi.

Alhamdulillah tepat tanggal 17 Desember 2010
pukul 08.10 WIB, anak kedua Gua lahir dengan selamat dan sehat, Ibu
Milup juga sehat walaupun masih harus menjalani proses pemulihan
pasca cesar.

Setelah Ibu Milup cukup kuat untuk
diajak diskusi akhirnya kami memutuskan anak perempuan kedua kami
diberi nama Makenna Andira Respati dimana nama Makenna diambil dari
bahasa Afrika yang artinya pemberian dari Tuhan (gift from God),
Andira singkatan dari anaknya dito ira, sedangkan Respati diambil
dari nama panjang Gua yang berarti dalam bahasa jawa resep ning ati
(disukai dihati).

Banyak suka dukanya dalam
proses kelahiran Makenna mulai dari Ghania yang merasakan cemburu
lah, rumah sakit yang bermasalah lah, dan banyak lagi tapi Gua
ceritain di edisi CelotehanBabab yang lain aja yah πŸ™‚

Diakhir penghujung tahun ini, tepat di tanggal 31 Desember
2010 Gua nikmati dirumah saja bersama Ibu Milup, Ghania, dan
Makenna untuk lebih banyak mensyukuri atas apa yang telah didapat
selama 2010 ini dan semoga akan lebih baik lagi di tahun 2011.

Hikmahnya dibalik semua celotehan kali ini
adalah banyak sekali πŸ™‚ tapi kurang lebih beberapa hal yang bisa
Gua share adalah :
1. Kita selalu punya rencana TAPI
tetap Allah SWT yang memutuskan,
2. Dalam hubungan
berumahtangga, KOMUNIKASI sangatlah penting terlebih saat kita
harus berjauhan dengan keluarga kita,
3. Berusaha
selalu menerima dengan IKHLAS dan lapang dada, karena pasti akan
ada hikmahnya dibalik itu semua dikemudian hari,
4.
Jangan pernah berhenti BERSYUKUR kepada Allah SWT, baik dalam suka
maupun dalam duka,
5. Selalu YAKIN bahwa Allah SWT
pasti memberikan jalan yang terbaik bagi umatnya.

Cape juga yah ternyata nulis celotehan gak penting kaya
gini πŸ™‚

Selamat Tahun Baru 2011, semoga kita
semua selalu bisa lebih baik lagi dari sebelumnya dan yang
terpenting selalu mendapat barokah dari Allah SWT atas apa yang
kita kerjakan. AMIEN.

~dikirim pake Samsung
Tablet melalui jaringan TELKOMSEL ~

image

2 thoughts on “#CelotehanBabab : Kaleidoskop Babab 2010

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s